Video Mesum Pencabulan Siswi SMP Samarinda - Minuman keras (miras) kerap menjadi pemicu terjadinya tindak pidana. Seperti halnya kasus pencabulan yang menimpa seorang remaja putri, sebut saja Jingga (14), warga Jl Padat Karya, Sempaja, Samarinda Utara, Selasa (2/3) lalu sekitar pukul 15.00 Wita. Jingga dicabuli di sebuah pondok yang terletak di atas bukit Jl Labu Putih RT 74 Perum Bengkuring, Sempaja.
Aksi pencabulan yang dilakukan seorang remaja berinisial Sl itu juga direkam menggunakan kamera ponsel milik salah satu teman sekolah Jingga, berinisial Ft. Belum diketahui berapa lama durasi rekaman video itu. Pasalnya sejak kasus ini dilaporkan, polisi belum juga mengamankan Ft dan ponsel yang digunakan untuk merekam adegan syur tersebut.
Terungkapnya kasus pencabulan ini bermula saat salah satu guru pembimbing di sekolah Jingga memanggil orangtuanya Sabtu (6/3) lalu, untuk mengabarkan terkait beredarnya video tak senonoh tersebut, di lingkungan sekolah Jingga. Akibatnya, Jingga yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Samarinda itu, harus menerima hukuman skors atau larangan masuk sekolah.
Bahkan ibu Jingga tampak syok ketika mengetahui putrinya telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan teman satu sekolahnya sendiri. Informasi yang dihimpun Sapos dari salah seorang paman Jingga yang enggan namanya dikorankan mengatakan, peristiwa yang menimpa keponakannya itu berawal saat Jingga berada di rumah salah satu teman sekolahnya yang diketahui berinisial Sf. "Rumah temannya (Sf, Red) itu juga tak jauh dari lokasi kejadian.
Keponakan saya ngakunya waktu di rumah temannya itu hanya tidur-tiduran," ungkap sang paman saat menemani Jingga melaporkan peristiwa pencabulan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Poltabes Samarinda. Tengah asyik beristirahat di rumah Sf, tiba-tiba Ft yang tak lain teman Jingga dan Sf, datang dan langsung mengajak Jingga serta Sf untuk jalan-jalan. "Mereka bertiga jalan menuju pondok yang ada di atas bukit.
Saat berada di sana, tiba-tiba datang juga tiga lelaki termasuk pelaku yang membawa minuman keras (miras). Pengakuan keponakan saya, dia dipaksa untuk menenggak minuman keras jenis anggur merah," ucap paman Jingga. Tak pelak, Jingga yang baru pertama kali menenggak miras itu langsung tumbang setelah dicekoki miras oleh teman-temannya dan Sl.
Ketidaksadaran Jingga rupannya dimanfaatkan Sl untuk menggerayangi tubuh Jingga. Tak hanya itu, Sl yang kalap juga meraba (maaf) bagian sensitif Jingga. "Waktu keponakan saya diperlakukan seperti itu rupanya salah satu temannya, merekam adegan pencabulan itu menggunakan video ponsel," tutur paman Jingga. Setelah peristiwa nahas itu terjadi Jingga hanya diam seribu bahasa.
Hingga akhirnya pihak sekolah yang mendapatkan rekaman video tersebut memanggil orang tuannya dan memberikan sanksi. Polisi yang mendapat laporan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Hasilnya, polisi mengamankan 2 botol kosong miras jenis anggur merah sebagai barang bukti.
Kapoltabes Samarinda HM Arkan Hamzah melalui Kasat Reskrim Kompol Rickson Situmorang SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus pencabulan yang menimpa korban.
"Sedangkan untuk pelakunya juga tengah kami cari, informasi mengenai adanya rekaman video pencabulan itu juga kami selidiki. Saat ini kami masih memintai keterangan korban dan akan melakukan visum," tukasnya
Aksi pencabulan yang dilakukan seorang remaja berinisial Sl itu juga direkam menggunakan kamera ponsel milik salah satu teman sekolah Jingga, berinisial Ft. Belum diketahui berapa lama durasi rekaman video itu. Pasalnya sejak kasus ini dilaporkan, polisi belum juga mengamankan Ft dan ponsel yang digunakan untuk merekam adegan syur tersebut.
Terungkapnya kasus pencabulan ini bermula saat salah satu guru pembimbing di sekolah Jingga memanggil orangtuanya Sabtu (6/3) lalu, untuk mengabarkan terkait beredarnya video tak senonoh tersebut, di lingkungan sekolah Jingga. Akibatnya, Jingga yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Samarinda itu, harus menerima hukuman skors atau larangan masuk sekolah.
Bahkan ibu Jingga tampak syok ketika mengetahui putrinya telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan teman satu sekolahnya sendiri. Informasi yang dihimpun Sapos dari salah seorang paman Jingga yang enggan namanya dikorankan mengatakan, peristiwa yang menimpa keponakannya itu berawal saat Jingga berada di rumah salah satu teman sekolahnya yang diketahui berinisial Sf. "Rumah temannya (Sf, Red) itu juga tak jauh dari lokasi kejadian.
Keponakan saya ngakunya waktu di rumah temannya itu hanya tidur-tiduran," ungkap sang paman saat menemani Jingga melaporkan peristiwa pencabulan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Poltabes Samarinda. Tengah asyik beristirahat di rumah Sf, tiba-tiba Ft yang tak lain teman Jingga dan Sf, datang dan langsung mengajak Jingga serta Sf untuk jalan-jalan. "Mereka bertiga jalan menuju pondok yang ada di atas bukit.
Saat berada di sana, tiba-tiba datang juga tiga lelaki termasuk pelaku yang membawa minuman keras (miras). Pengakuan keponakan saya, dia dipaksa untuk menenggak minuman keras jenis anggur merah," ucap paman Jingga. Tak pelak, Jingga yang baru pertama kali menenggak miras itu langsung tumbang setelah dicekoki miras oleh teman-temannya dan Sl.
Ketidaksadaran Jingga rupannya dimanfaatkan Sl untuk menggerayangi tubuh Jingga. Tak hanya itu, Sl yang kalap juga meraba (maaf) bagian sensitif Jingga. "Waktu keponakan saya diperlakukan seperti itu rupanya salah satu temannya, merekam adegan pencabulan itu menggunakan video ponsel," tutur paman Jingga. Setelah peristiwa nahas itu terjadi Jingga hanya diam seribu bahasa.
Hingga akhirnya pihak sekolah yang mendapatkan rekaman video tersebut memanggil orang tuannya dan memberikan sanksi. Polisi yang mendapat laporan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Hasilnya, polisi mengamankan 2 botol kosong miras jenis anggur merah sebagai barang bukti.
Kapoltabes Samarinda HM Arkan Hamzah melalui Kasat Reskrim Kompol Rickson Situmorang SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus pencabulan yang menimpa korban.
"Sedangkan untuk pelakunya juga tengah kami cari, informasi mengenai adanya rekaman video pencabulan itu juga kami selidiki. Saat ini kami masih memintai keterangan korban dan akan melakukan visum," tukasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar