Video Mesum PNS Agam - Video mesum seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Agam, membuat warga maupun PNS di Lubuk Basung heboh. Pasalnya, perbuatan oknum tersebut sangat mencoreng nama pemerintahan Kabupaten Agam di tengah masyarakat.
Pantauan lapangan, Senin (5/4), di sepanjang Lubuk Basung, warga dan PNS membicarakan kasus asusila ini. Bukan itu saja, di mana masyarakat berkumpul, pembicaraan mereka hanya kasus mesum itu.
Salah seorang warga, Doni Putra (47), mengatakan, perbuatan ini sangat mencoreng pegawai di mata masyarakat, karena pegawai merupakan pamong yang harus memberikan contoh yang baik ke masyarakat.
Kata dia, ini merupakan kasus pegawai yang terbesar di Kabupaten Agam, karena kasus ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Oleh sebab itu, oknum PNS yang melakukan asusila tersebut, harus dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Agam, Mulyadi, mengatakan, hingga saat sekarang pihaknya dibantu kepolisian, masih mencari pelaku.
Dia menambahkan, apabila pelaku sudah ditemukan, maka dia akan dihadapkan pada sidang di Majelis Pertimbangan Pegawai. "Majelis ini yang akan memberikan hukuman atas persetujuan dari bupati," imbuhnya mengakhiri.
Pantauan lapangan, Senin (5/4), di sepanjang Lubuk Basung, warga dan PNS membicarakan kasus asusila ini. Bukan itu saja, di mana masyarakat berkumpul, pembicaraan mereka hanya kasus mesum itu.
Salah seorang warga, Doni Putra (47), mengatakan, perbuatan ini sangat mencoreng pegawai di mata masyarakat, karena pegawai merupakan pamong yang harus memberikan contoh yang baik ke masyarakat.
Kata dia, ini merupakan kasus pegawai yang terbesar di Kabupaten Agam, karena kasus ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Oleh sebab itu, oknum PNS yang melakukan asusila tersebut, harus dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Agam, Mulyadi, mengatakan, hingga saat sekarang pihaknya dibantu kepolisian, masih mencari pelaku.
Dia menambahkan, apabila pelaku sudah ditemukan, maka dia akan dihadapkan pada sidang di Majelis Pertimbangan Pegawai. "Majelis ini yang akan memberikan hukuman atas persetujuan dari bupati," imbuhnya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar