Air Susu Ibu Ternyata Bisa Sembuhkan Jerawat - Para ilmuwan di Amerika Serikat belum lama ini menemukan sejenis zat yang terkandung dalam air susu ibu yang memiliki potensi besar mengatasi problem jerawat.
Zat alami ini bernama asam laurik (lauric acid), yang kadarnya dalam air susu ibu (ASI) mencapai sekitar 45-50 persen. Dikenal sebagai zat antibakteri, asam laurik juga ditemukan dalam minyak kelapa murni atau VCO.
Penemu zat ini, Dissaya Pornpattananangkul, seorang peneliti bioengineering dari Universitas of California, menyatakan, asam laurik dapat menyelamatkan jutaan remaja di dunia. Zat ini bakal menjadi harapan baru dalam pengobatan jerawat karena sifatnya alami dan aman.
Lewat risetnya, Dissaya membuktikan bahwa pengobatan menggunakan krim wajah yang mengandung zat ini tidak menimbulkan efek samping. Tak seperti halnya pengobatan lain saat ini yang dapat menyebabkan kulit kemerahan, kepanasan, dan terbakar.
Salah satu kelebihan penemuan Dissaya adalah mengombinasikan asam laurik dengan "gold nanoparticles". Partikel-partikel nano inilah yang membuat asam laurik tidak saling melekat ketika diproses berbentuk krim dan kemudian dapat berpisah dengan cepat ketika dioleskan pada kulit.
"Partikel nano juga dapat membantu liposom menentukan bakteri penyebab jerawat berdasarkan kondisi kulit, termasuk pH (keasaman)," ujarnya.
Bersama timnya, Dissata berencana melakukan pengujian krim kulit ini pada manusia. Sejauh ini mereka telah berhasil memenuhi sejumlah syarat untuk memperoleh izin pengujian karena produk ini dibuat dari bahan alami dan telah termasuk dalam daftar aman.
Zat alami ini bernama asam laurik (lauric acid), yang kadarnya dalam air susu ibu (ASI) mencapai sekitar 45-50 persen. Dikenal sebagai zat antibakteri, asam laurik juga ditemukan dalam minyak kelapa murni atau VCO.
Penemu zat ini, Dissaya Pornpattananangkul, seorang peneliti bioengineering dari Universitas of California, menyatakan, asam laurik dapat menyelamatkan jutaan remaja di dunia. Zat ini bakal menjadi harapan baru dalam pengobatan jerawat karena sifatnya alami dan aman.
Lewat risetnya, Dissaya membuktikan bahwa pengobatan menggunakan krim wajah yang mengandung zat ini tidak menimbulkan efek samping. Tak seperti halnya pengobatan lain saat ini yang dapat menyebabkan kulit kemerahan, kepanasan, dan terbakar.
Salah satu kelebihan penemuan Dissaya adalah mengombinasikan asam laurik dengan "gold nanoparticles". Partikel-partikel nano inilah yang membuat asam laurik tidak saling melekat ketika diproses berbentuk krim dan kemudian dapat berpisah dengan cepat ketika dioleskan pada kulit.
"Partikel nano juga dapat membantu liposom menentukan bakteri penyebab jerawat berdasarkan kondisi kulit, termasuk pH (keasaman)," ujarnya.
Bersama timnya, Dissata berencana melakukan pengujian krim kulit ini pada manusia. Sejauh ini mereka telah berhasil memenuhi sejumlah syarat untuk memperoleh izin pengujian karena produk ini dibuat dari bahan alami dan telah termasuk dalam daftar aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar