Cantik dan Muda, Ratu Properti Terkaya Asia - Akhir bulan lalu, Country Garden Holdings Co, pengembang properti China mengumumkan kenaikan laba bersih 51 persen menjadi US$ 305 juta atau sekitar Rp 2,75 triliun.
Kenaikan laba itu tak lepas dari kenaikan harga dan permintaan properti China dalam dua tahun terakhir. Itu adalah dampak dari paket stimulus besar-besaran hingga US$ 586 miliar yang diberikan oleh pemerintah China menyusul krisis keuangan global pada 2008 lalu.
Kontrak penjualan Country Garden meningkat 32 persen menjadi 23,2 miliar yuan atau Rp 30 triliun pada tahun lalu. Ini jauh melebihi target tahun lalu sebesar 19 miliar yuan. "Ini tak lepas dari lonjakan penjualan properti hingga 40 persen seluas 4,75 juta meter persegi," kata perusahaan seperti dikutip Businessweek.
Laju pertumbuhan ekonomi China yang melesat seiring dengan pertumbuhan bisnis Country Garden. Ini menempatkan Country Garden dalam 12 pengembang top di China. Pemilik Country Garden juga merupakan salah satu dari 40 taipan terkaya asal China versi Forbes.
Yang lebih mengejutkan, Country Garden dalam beberapa tahun ini dikontrol oleh wanita muda yang cantik rupawan. Namanya, Yang Huiyan, berusia 28 tahun, jebolan Ohio State University, Amerika Serikat.
Sejak pulang dari Amerika, pada 2005, Huiyan yang masih berusia 23 tahun bergabung dengan perusahaan yang dikelola ayahnya, Yeung Kwok Keung. Ayahnya, semula adalah seorang petani, kemudian menjadi pengusaha batu bata hingga membentuk perusahaan real estate pada 1997.
Huiyan adalah anak kedua dari tiga anak perempuan Yeung Kwok. Sejak masih remaja, ia sudah mengikuti aksi ayahnya yang memburu lahan-lahan kosong. Setelah bergabung, ia bukan sekedar menjadi asisten pribadi, melainkan juga mendapatkan pengalihan saham dari ayahnya untuk mewariskan tanggung jawab di pundaknya.
Bahkan, pada 2006, ia mengakumulasi 70 persen saham sehingga menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali Country Garden yang dikenal sebagai grup bisnis properti top di daratan China.
Di bawah komandonya, perusahaan yang berpusat di Guangdong, China ini terus mengembangkan strategi berekspansi ke luar Guangdong. Pada Januari lalu, Country Garden memenangkan penawaran untuk mengakuisisi lahan di pusat kota Wuhan, China.
Di usia yang masih muda, Huiyan kini dinobatkan sebagai wanita kedua terkaya Asia. Beberapa tahun, ia bertengger di jajaran orang kaya Forbes. Menurut catatan Forbes edisi Maret 2010, ia berada di urutan 277 dari 1000 orang terkaya dunia.
Total kekayaan Huiyan mencapai US$ 3,4 miliar atau Rp 30 triliun. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu US$ 2,3 miliar kendati masih jauh di bawah hartanya pada 2007 sebesar US$ 16,2 miliar ketika ia menjadi perempuan terkaya di China. Rumahnya juga bukan cuma di kampung leluhur di Shunda, Guangdong, melainkan bertebaran di China, negara Asia lainnya hingga Australia.
Kenaikan laba itu tak lepas dari kenaikan harga dan permintaan properti China dalam dua tahun terakhir. Itu adalah dampak dari paket stimulus besar-besaran hingga US$ 586 miliar yang diberikan oleh pemerintah China menyusul krisis keuangan global pada 2008 lalu.
Kontrak penjualan Country Garden meningkat 32 persen menjadi 23,2 miliar yuan atau Rp 30 triliun pada tahun lalu. Ini jauh melebihi target tahun lalu sebesar 19 miliar yuan. "Ini tak lepas dari lonjakan penjualan properti hingga 40 persen seluas 4,75 juta meter persegi," kata perusahaan seperti dikutip Businessweek.
Laju pertumbuhan ekonomi China yang melesat seiring dengan pertumbuhan bisnis Country Garden. Ini menempatkan Country Garden dalam 12 pengembang top di China. Pemilik Country Garden juga merupakan salah satu dari 40 taipan terkaya asal China versi Forbes.
Yang lebih mengejutkan, Country Garden dalam beberapa tahun ini dikontrol oleh wanita muda yang cantik rupawan. Namanya, Yang Huiyan, berusia 28 tahun, jebolan Ohio State University, Amerika Serikat.
Sejak pulang dari Amerika, pada 2005, Huiyan yang masih berusia 23 tahun bergabung dengan perusahaan yang dikelola ayahnya, Yeung Kwok Keung. Ayahnya, semula adalah seorang petani, kemudian menjadi pengusaha batu bata hingga membentuk perusahaan real estate pada 1997.
Huiyan adalah anak kedua dari tiga anak perempuan Yeung Kwok. Sejak masih remaja, ia sudah mengikuti aksi ayahnya yang memburu lahan-lahan kosong. Setelah bergabung, ia bukan sekedar menjadi asisten pribadi, melainkan juga mendapatkan pengalihan saham dari ayahnya untuk mewariskan tanggung jawab di pundaknya.
Bahkan, pada 2006, ia mengakumulasi 70 persen saham sehingga menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali Country Garden yang dikenal sebagai grup bisnis properti top di daratan China.
Di bawah komandonya, perusahaan yang berpusat di Guangdong, China ini terus mengembangkan strategi berekspansi ke luar Guangdong. Pada Januari lalu, Country Garden memenangkan penawaran untuk mengakuisisi lahan di pusat kota Wuhan, China.
Di usia yang masih muda, Huiyan kini dinobatkan sebagai wanita kedua terkaya Asia. Beberapa tahun, ia bertengger di jajaran orang kaya Forbes. Menurut catatan Forbes edisi Maret 2010, ia berada di urutan 277 dari 1000 orang terkaya dunia.
Total kekayaan Huiyan mencapai US$ 3,4 miliar atau Rp 30 triliun. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu US$ 2,3 miliar kendati masih jauh di bawah hartanya pada 2007 sebesar US$ 16,2 miliar ketika ia menjadi perempuan terkaya di China. Rumahnya juga bukan cuma di kampung leluhur di Shunda, Guangdong, melainkan bertebaran di China, negara Asia lainnya hingga Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar