Film Porno Format 3D Marak Diproduksi - Industri porno akan bergandengan tangan dengan teknologi 3D pada berbagai perangkat elektronik hiburan rumah. Bad Girls in 3D adalah yang pertama meluncurkan layanan video dewasa dalam format 3D.
Vivid Entertainment dan Hustler akan segera menyusul dengan layanan teknologi jenis baru itu di tahun 2010 ini.
Satu perusahaan yang terjun ke dalam bisnis 3D dewasa adalah Bad Girls in 3D. Perusahaan ini menawarkan televisi definisi tinggi Mitshubishi WD-60735 60 inci, dengan dukungan 1080 pixel, kabel HDMI, dua pasang kacamata 3D, baterai, buku instalasi, dan perangkat lunak 3D.
Perusahaan itu akan memberikan akses be berbagai koleksi film, dengan biaya langganan US$ 19,95 (Rp 191 ribu) sebulan.
Lance Johnson produser dalam firma Bad Girls I 3D mengatakan pihaknya menyediakan konten 12 hingga 15 jam per hari. Mereka mengambil gambar video baru dalam hitungan mingguan.
Ketika ditanyakan apakah pengguna benar-benar bisa melihat pornografi dalam bentuk 3D sebenarnya, Johnson mengatakan tampilan teknologi itu layaknya pengguna melihat dari sebuah jendela dan buka beterbangan di depan wajah.
Juru Bicara Vivid Entertainment mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan tawaran teknologi tersebut, namum belum melakukan pergerakan karena baru sedikit orang yang memiliki televisi 3D.
“Kami telah membicarakan hal tersebut dan sampai belum ada pemutar video hiburan populer yang menggunakan teknologi tersebut, maka tidak masuk akal bagi kami,” ujar Juru Bicara Vivid. “Plus, kacamata 3D sangatlah tidak seksi.”
“Firma Hustler belum mengambil langkah aktif mendekati 3D. Perusahaan belum membuat satu pun film dewasa berbasis 3D, tetapi hal tersebut adalah salah satu yang sedang kami fokuskan,” ujar Direktur Operasi Hustler Rob Smith.
Smith baru saja bergabung dengan perusahaan selama enam minggu. Tetapi sama dengan Vivid, Husler masih menunggu waktu sedikit lebih lama agar teknologi 3D masuk jalurnya menjadi arus utama industri elektronik, baik di televisi maupun perangkat lainnya, ujar Smith.
Dia percaya bahwa produksi film 3D pertama milik Hustler akan keluar pada kuartal ketiga 2010.
Vivid Entertainment dan Hustler akan segera menyusul dengan layanan teknologi jenis baru itu di tahun 2010 ini.
Satu perusahaan yang terjun ke dalam bisnis 3D dewasa adalah Bad Girls in 3D. Perusahaan ini menawarkan televisi definisi tinggi Mitshubishi WD-60735 60 inci, dengan dukungan 1080 pixel, kabel HDMI, dua pasang kacamata 3D, baterai, buku instalasi, dan perangkat lunak 3D.
Perusahaan itu akan memberikan akses be berbagai koleksi film, dengan biaya langganan US$ 19,95 (Rp 191 ribu) sebulan.
Lance Johnson produser dalam firma Bad Girls I 3D mengatakan pihaknya menyediakan konten 12 hingga 15 jam per hari. Mereka mengambil gambar video baru dalam hitungan mingguan.
Ketika ditanyakan apakah pengguna benar-benar bisa melihat pornografi dalam bentuk 3D sebenarnya, Johnson mengatakan tampilan teknologi itu layaknya pengguna melihat dari sebuah jendela dan buka beterbangan di depan wajah.
Juru Bicara Vivid Entertainment mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan tawaran teknologi tersebut, namum belum melakukan pergerakan karena baru sedikit orang yang memiliki televisi 3D.
“Kami telah membicarakan hal tersebut dan sampai belum ada pemutar video hiburan populer yang menggunakan teknologi tersebut, maka tidak masuk akal bagi kami,” ujar Juru Bicara Vivid. “Plus, kacamata 3D sangatlah tidak seksi.”
“Firma Hustler belum mengambil langkah aktif mendekati 3D. Perusahaan belum membuat satu pun film dewasa berbasis 3D, tetapi hal tersebut adalah salah satu yang sedang kami fokuskan,” ujar Direktur Operasi Hustler Rob Smith.
Smith baru saja bergabung dengan perusahaan selama enam minggu. Tetapi sama dengan Vivid, Husler masih menunggu waktu sedikit lebih lama agar teknologi 3D masuk jalurnya menjadi arus utama industri elektronik, baik di televisi maupun perangkat lainnya, ujar Smith.
Dia percaya bahwa produksi film 3D pertama milik Hustler akan keluar pada kuartal ketiga 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar